IRS jadi Bukti Kemenangan AC 1 atas Petra 1SURABAYA - Lahirnya juara dari sektor putra Junior DBL East Java Series 2018-2019 diwarnai penuh drama. Setelah melewati pertarungan sengit dan ketat, tim putra SMP Abgelus Custos 1 Surabaya berhasil menahbiskan diri sebagai juara melalui kemenangan tipis 51-50 atas SMP Petra 1 Surabaya.Laga yang mempertemukan dua tim basket terbaik se- Jawa Timur tersebut menyajikan pertandingan yang membuat para penonton tidak bisa duduk dengan tenang. Sejak tip-off dilangsungkan, kedua tim terus bergantian mendulang poin. Puncak dari sengitnya rivalitas kedua tim terjadi pada kuarter empat.Trone -julukan SMP Petra 1 Surabaya- yang tertinggal sejak kuarter awal, mampu menyeimbangkan keadaan 49-49 di menit kedelapan kuarter empat. Lewat tembakan tiga poin dari forward Michael Angelo. Sempat tertinggal 49-50, I Made Christian, Center AC 1 berhasil membalikkan keadaan dan membuat timnya kembali memimpin.Tepat di under one second, Cliff Louis,center Trone menembakkan bola dan berhasil masuk ke dalam ring. Tepat di detik-detik sebelum pertandingan belum berakhir. Namun sayang, saat dilihat melalui rekaman IRS (Instant Replay IRS jadi Bukti Kemenangan AC 1 atas Petra 1 System, Red)tim video DBL Indonesia, tepat di 0 detik, bola masih berada di tangan.Sehingga tembakan tersebut dianulir dan membuat SMP Angelus Custos 1 Surabaya menjuarai Junior DBL East Java Series 2018-2019. Menurut Gibran Fatkhurozi, wasit yang bertugas dalam pertandingan tersebut, kejadian berlangsung sangat cepat. Merujuk aturan FIBA tahun 2017, ketika waktu menunjukkan dibawah 0.03 detik, maka tembakan dianggap tidak sah. Yang diperbolehkan hanyalah tepisan dan dunk. “Sedangkan pada rekaman IRS yang diputar, bola masih berada di tangan saat waktu menyisakan 0.02 detik. Saat waktu menyisakan 0.01 detik, bola juga masih berada di tangan. Sehingga, tembakan tersebut dianulir.Merujuk aturan FIBA 2017 pasal 16 Ayat 2 Point 5 tentang Bola Masuk: Kapan Terjadinya dan Nilainya. Rekaman tersebut sudah kita ulang hingga empat kali untuk memastikan keputusan tersebut,” ujar Gibran. Sementara pada final putri, One -julukan SMPN 1 Blitar- berhasil memenangi laga melalui pertandingan yang tak kalah ketat. Mereka berhasil meraih champion setelah menumbangkan AC 1 dengan skor 42-41. Terima kasih untuk orang tua, tim suporter guru dan sekolah yang telah mendukung timnya yang berlaga di Junior DBL East Java Series 2018-2019. ...

PADA pertandingan kemarin, sosok kembar Erlina Christiana dan Erlita Christiana menjadi pemain yang paling disorot. Siswi asal SMPN 1 Blitar ini berhasil mengantarkan sekolah tercintanya kembali melangkah ke babak final Junior DBL East Java Series 2018-2019.Torehan statistik mereka juga sangat mentereng saat melawan juara Junior DBL Surabaya Series 2017-2018, Nation Star Academy. Keduanya sama-sama mencetak 14 poin di pertandingan kemarin. Erlina-Erlita pun bercerita bahwa awal kertertarikan mereka ke dunia basket berawal dari kokonya (kakak, Red).Menurut mereka, kokonya memiliki gaya bermain yang begitu bagus dan selalu tenang saat berada di lapangan. Dari sana, menginjak kelas 1 SD keduanya langsung serius mendalami basket. Tak jarang juga, keduanya berlatih bersama dengan kokonya. Dengan kegigihan tersebut, mereka berdua pun mendapatkan buah yang manis. Mereka berhasil membawa SMPN 1 Blitar menjuarai Junior DBL Malang Series 2018.Saat itu juga, Erlita yang masih rookie terpilih menjadi first team Junior DBL Malang Series 2018. Dan menjadi MVP dengan permainan gemilangnya. Ketika ditanya soal target, keduanya pun menyatakan ingin kembali mengulang juara seperti di Malang musim lalu. “Yang jelas kita akan berikan semua yang terbaik di lapangan. Dan hasil, biar Tuhan yang menentukan,” tutup Erlina....

SURABAYA - Langkah SMP Angelus Custos 1 Surabaya untuk meraih kawin gelar makin terbuka lebar. Di laga fantastic four Junior DBL East Java Series 2018- 2019 Kemarin (25/2), tim putra dan tim putri AC1 -julukan SMP Angelus Custos 1 Surabayaberhasil meraih kemenangan. Di sektor putri, AC 1 harus bersusah payah untuk bisa memastikan langkah menuju babak final.Permainan ngotot dari Sanru -julukan SMPN 3 Waru Sidoarjo- mampu menyulitkan AC1. Meski sempat memperkecil margin di kuarter akhir, AC 1 masih belum bisa terkejar. Skuad asuhan coach Lena tersebut berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 46-40. Sementara itu, di pertandingan putra AC 1 berhasil mendominasi jalannya laga. Permainan cepat ala AC1 terus diperagakan di sepanjang pertandingan.Sanmar -julukan SMP Santa Maria Tulungagung- bahkan sampai kewalahan menghadapi cepatnya tempo AC1. AC1 akhirnya berhasil memenangi pertandingan dengan skor meyakinkan 68-47. “Kita dapat keuntungan saat pemain andalan mereka cedera. Jadi semakin leluasa buat masuk ke dalam pertahanan. Makanya kita bisa makin memperlebar margin,” ujar Jaya Setiadi, kapten AC 1.Pelatih AC1, Lena, memuji penampilan kedua timnya di laga kemarin. Apalagi lawan yang dihadapi di babak fantastic four tergolong berat. Pada babak final esok, tim putri AC1 akan melawan SMPN 1 Blitar dan tim putranya akan menghadapi SMP Petra 1 Surabaya. Kedua tim ini menurut Lena adalah tim yang sangat bagus secara permainan maupun fundamental. “Pertandingan final besok akan berat. Oleh karena itu, untuk saya akan terapkan strategi baru dan kuatkan mental para pemain agar bisa raih champion,” tutupnya...

BANYAK kegiatan yang jadi wadah untuk aktivitas anak. Salah satunya adalah teknik olah tubuh dari gymnastic. Kemarin (24/2), para pengunjung mendapat pengalaman baru lewat kelas dari Zasis Gymnastic Club Surabaya. Fransisca Januarumi, owner Zasis Gymnastic Club, menyebutkan bahwa banyak manfaat untuk anak saat mengikuti olahraga ini.Salah satunya adalah untuk menunjang tumbuh kembang anak. Pelatihan untuk anggota tubuh ini harus diberikan sejak dini untuk membantu sistem kerja tubuh. “Gymnastic ini punya beberapa tujuan yang penting buat tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah melatih kelenturan anggota tubuh. Tak hanya itu, dalam pengajaran gymnastic, mereka juga bisa membangun karakter tiap individunya,” jelas Fransisca Januarumi.Dalam pertunjukkan Minggu kemarin, para murid dari Zasis Gymnastic Club terlihat sangat lentur dan begitu elok saat melakukan berbagai gerakan. Mulai dari hand stand, front roll, backward roll, dan carthweel. Salah satu murid Zasis Gymnastic Club, Stephanie (5) menyebutkan bahwa ia sangat menikmati pengajaran maupun tiap gerakannya. “Banyak yang aku suka gerakannya. Salah satunya hand stand dan split. Soalnya badanku jadi lentur dan gampang digerakin,” cetusnya....